Inflasi April 2025 di Kota Kediri Tertinggi se-Jawa Timur, Komoditas Listrik Jadi Penyumbang Utama

 


Kediri,  soearatimoer.net – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri mencatat angka inflasi yang cukup tinggi pada April 2025. Secara month to month (mtm), inflasi di Kota Kediri mencapai 1,33 persen, menjadikannya yang tertinggi di Jawa Timur bulan ini. Angka tersebut juga tercatat lebih tinggi dibandingkan inflasi Jawa Timur yang berada di 0,93 persen, serta inflasi nasional sebesar 1,17 persen.

Kepala BPS Kota Kediri, Emil Wahyudiono, mengungkapkan bahwa salah satu penyumbang terbesar inflasi pada bulan April ini adalah penyesuaian tarif daftar listrik. Komoditas ini mengalami lonjakan harga dengan andil sebesar 1,43 persen, atau menyumbang 41,21 persen terhadap angka inflasi total di Kota Kediri.

Komoditas listrik menjadi penyumbang terbesar. Besaran inflasi sebesar 41,21 persen dan andilnya mencapai 1,43 persen, ini cukup signifikan,” jelas Emil.

Selain listrik, komoditas lain yang ikut mendorong inflasi adalah emas perhiasan, yang mencatat inflasi sebesar 13,60 persen dengan andil 0,21 persen. Sementara itu, kelapa juga menjadi penyumbang inflasi, dengan kenaikan harga mencapai 51,68 persen dan andil sebesar 0,09 persen. Produk turunan dari kelapa, yakni santan, turut mengalami kenaikan harga sebagai efek domino dari terbatasnya pasokan bahan baku.

“Terjadi kenaikan harga karena imbas dari ekspor kelapa ke Tiongkok. Sehingga pasokan lokal menjadi berkurang, termasuk untuk industri santan,” papar Emil.

Namun demikian, beberapa komoditas justru menjadi penahan laju inflasi. Komoditas daging ayam ras mencatat deflasi dengan andil sebesar -0,22 persen, diikuti oleh cabai rawit (-0,19 persen) dan telur ayam ras (-0,06 persen). Ketersediaan pasokan yang melimpah di pasar lokal menjadi penyebab utama turunnya harga komoditas-komoditas tersebut.

Potensi Inflasi Masih Membayangi di Bulan Mei

BPS juga memperingatkan potensi inflasi yang masih mungkin terjadi pada bulan Mei 2025. Beberapa faktor penyebab diprediksi datang dari kenaikan tarif pulsa ponsel, seiring berakhirnya diskon-diskon tarif yang berlaku selama masa Lebaran. Meski kontribusinya kecil, faktor ini tetap berpengaruh secara statistik.

Selain itu, penurunan stok kelapa diperkirakan masih berlanjut di bulan ini, yang dapat menyebabkan harga santan tetap tinggi. Emil juga mencatat potensi kenaikan tarif angkutan antar kota, termasuk kereta api dan transportasi udara, sebagai akibat dari adanya dua periode libur panjang (long weekend) pada 10–13 Mei dan 29 Mei–1 Juni.

“Biasanya pada periode long weekend, tarif angkutan mengalami kenaikan. Ini juga berpotensi memberikan andil terhadap inflasi,” ujar Emil.

Inflasi Kota Kediri dalam Angka:

  • Inflasi Month to Month (mtm): 1,33%

  • Inflasi Year to Date (ytd): 1,20%

  • Inflasi Year on Year (yoy): 1,23%

Landasan Hukum dan Kebijakan Terkait Inflasi

Inflasi merupakan bagian dari dinamika ekonomi daerah yang diatur dalam berbagai regulasi, antara lain:

  • Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 11 ayat (2) huruf i menyebutkan bahwa pengendalian inflasi merupakan salah satu urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar di bidang ekonomi.

  • Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2017 tentang Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), yang mendorong koordinasi lintas sektor antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan BPS dalam menjaga stabilitas harga.

  • UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang dan kebijakan moneter dari Bank Indonesia, sebagai acuan pengendalian inflasi secara nasional dan regional.

Pemkot Kediri melalui TPID diharapkan mengambil langkah-langkah konkret, baik dari sisi pasokan, distribusi, maupun intervensi harga agar tren inflasi tidak terus meningkat dan menekan daya beli masyarakat.(RED.A)

Posting Komentar

0 Komentar