Kota Kediri Jadi Contoh Nasional dalam Membangun Harmoni Keberagaman Beragama

  


KEDIRI, soearatimoer.net  – Kota Kediri, Jawa Timur, kembali menunjukkan jati dirinya sebagai kota yang menjunjung tinggi nilai toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Hal ini terlihat dari kunjungan kerja Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Depok ke Kota Kediri, Rabu (7/5), untuk belajar langsung mengenai praktik baik dalam membina kehidupan antarumat beragama.

Wakil Wali Kota Kediri, K.H. Qowimuddin Thoha, yang akrab disapa Gus Qowim, menyampaikan bahwa semangat menjaga kerukunan tidak hanya terbatas pada tokoh agama atau pemimpin daerah, melainkan telah mengakar hingga ke seluruh elemen masyarakat.

“Di Kota Kediri, nilai toleransi bukan hanya slogan. Ia hidup dalam keseharian warga dari berbagai latar belakang, budaya, dan keyakinan. Ini yang membuat masyarakat bisa hidup berdampingan dengan damai,” ujar Gus Qowim saat menyambut rombongan FKUB Kota Depok di Balai Kota Kediri.

Ia menambahkan, sebagai kota dengan jumlah penduduk sekitar 300 ribu jiwa dan berada di jalur strategis yang mempertemukan berbagai budaya, Kota Kediri tumbuh menjadi kawasan yang terbuka dan inklusif. Karakter masyarakat Mataraman yang menjunjung nilai-nilai luhur, seperti tepa selira, gotong royong, dan rendah hati, menjadi fondasi kuat dalam membentuk harmoni sosial.

“Warga Kediri itu cinta damai dan sangat menghargai perbedaan. Ini adalah warisan budaya yang terus kita jaga bersama,” jelasnya.

Kota Kediri bahkan telah meraih penghargaan sebagai salah satu dari 10 kota paling toleran di Indonesia selama beberapa tahun berturut-turut. Prestasi ini diperkuat dengan capaian SMPN 4 Kediri sebagai Sekolah Moderasi Beragama tingkat Provinsi Jawa Timur, karena keberhasilannya menyediakan ruang ibadah yang setara bagi siswa dari berbagai agama.

Gus Qowim juga memaparkan bahwa nilai Indeks Kerukunan Antarumat Beragama (IKUB) Kota Kediri terus menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2024, IKUB mencapai angka 4,560, naik dari 4,550 pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini mencerminkan keseriusan seluruh pihak dalam menjaga iklim sosial yang harmonis.

“Melalui kunjungan ini, kami tidak hanya berbagi praktik baik, tapi juga membuka ruang kolaborasi antardaerah untuk memperkuat semangat toleransi secara nasional,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua FKUB Kota Depok, Abdul Ghani, menyambut hangat kesempatan ini sebagai momen yang sangat berharga. Ia mengakui bahwa Kota Depok memiliki tantangan tersendiri dalam merawat kerukunan, terutama karena kepadatan penduduk yang tinggi dan keragaman yang cukup kompleks.

“Kami ingin banyak belajar dari Kota Kediri, khususnya dalam membangun komunikasi lintas agama dan menguatkan pemahaman bersama di tengah perbedaan. Semoga sepulang dari sini, kami bisa menerapkan inspirasi dari Kediri untuk meningkatkan nilai Indeks Kota Toleran di Depok,” ujarnya.

Sebagai penutup, FKUB Depok dan Pemerintah Kota Kediri sepakat untuk menjalin kerja sama berkelanjutan dalam rangka pertukaran gagasan, pelatihan bersama, dan pendampingan kegiatan yang mendukung toleransi antarumat beragama.(RED.AL)

Posting Komentar

0 Komentar