Blitar, soearatimoer.net – Sebagian struktur dinding belakang Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) yang terletak di Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, dilaporkan roboh setelah diterjang banjir akibat meluapnya aliran sungai di dekat kawasan tersebut.
Peristiwa ini terjadi usai hujan deras mengguyur wilayah Blitar dan sekitarnya dalam durasi cukup lama. Dinding yang runtuh berada di sisi timur taman, atau tepatnya di bagian belakang area konservasi yang selama ini dikenal sebagai ruang terbuka hijau andalan warga setempat.
Menurut keterangan warga sekitar, derasnya arus air dari sungai yang tak mampu ditampung menyebabkan tekanan pada struktur tembok hingga akhirnya roboh. “Air dari sungai meluap tinggi dan langsung menghantam tembok belakang taman. Tidak kuat menahan tekanan, akhirnya temboknya jebol,” ujar Rudi, warga Tanjungsari yang tinggal tak jauh dari lokasi.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerusakan cukup parah dan perlu penanganan segera agar tidak membahayakan lingkungan sekitar maupun pengunjung taman. Pemerintah Kota Blitar melalui Dinas Lingkungan Hidup dikabarkan telah melakukan survei ke lokasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk perbaikan secepatnya.
“Kami masih melakukan kajian teknis untuk menentukan langkah perbaikan yang paling aman dan cepat. Taman Kehati merupakan ruang edukasi dan konservasi, jadi keselamatannya sangat penting,” jelas seorang pejabat dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Blitar.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya sistem drainase dan perlindungan bantaran sungai yang memadai di area publik, terutama di musim penghujan. Warga sekitar juga berharap agar pihak pemerintah segera memperkuat struktur penahan air di sekitar taman guna mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Saat ini, lokasi tembok yang ambruk sudah dipasangi garis pembatas agar tidak membahayakan pengunjung. Pihak kelurahan juga mengimbau warga untuk lebih waspada terhadap potensi banjir, terutama saat intensitas hujan meningkat.(red.a)
0 Komentar