KEDIRI, soearatimoer.net – Fenomena bentrokan antarperguruan pencak silat masih menjadi perhatian serius di berbagai daerah, tak terkecuali di Kota Kediri. Menyikapi hal itu, Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Cabang Kota Kediri terus memperkuat koordinasi demi menjaga kondusivitas antar-perguruan.
Ketua Umum IPSI Kota Kediri, Siswanto (66), menyampaikan bahwa pihaknya rutin menggelar rapat koordinasi yang diikuti para ketua dari 13 perguruan silat yang bernaung di bawah IPSI.
“Biasanya jika ada isu atau potensi bentrok, kami segera mengadakan kumpulan dengan para ketua perguruan. Tujuannya agar bisa langsung dikoordinasikan ke bawah, supaya tidak melebar,” jelas Siswanto, Selasa (2/7).
Menurutnya, komunikasi langsung antar-pimpinan perguruan terbukti menjadi langkah efektif dalam menyelesaikan potensi gesekan sejak dini. Bahkan di luar insiden, komunikasi tetap dijalin sebagai bentuk pencegahan proaktif.
Siswanto menegaskan, setiap laporan atau aduan mengenai gesekan antar-anggota akan ditangani secara cepat dan tegas. Penanganan awal dilakukan melalui pemanggilan pihak terkait, agar persoalan dapat diselesaikan secara damai dan bijaksana, tanpa memicu konflik lanjutan.
“Kalau ada insiden atau laporan, langsung kita panggil semua pihak terkait untuk duduk bersama. Ini penting agar tidak berkembang menjadi konflik besar,” imbuhnya.
IPSI Kota Kediri juga mengajak seluruh perguruan pencak silat untuk menjaga nama baik dan terus menjunjung tinggi nilai-nilai luhur pencak silat. Yakni sportivitas, persaudaraan, serta kedewasaan dalam berorganisasi dan berlatih.
“Silat bukan hanya soal fisik, tetapi juga soal karakter dan etika. Mari kita jadikan pencak silat sebagai pemersatu, bukan pemicu konflik,” pungkas Siswanto. (RED.A)
0 Komentar