Pelanggar ETLE Masih Tinggi di Kediri, Didominasi Pengendara Tanpa Helm

  

KEDIRI,  soearatimoer.net   – Kesadaran masyarakat Kediri Raya dalam menaati aturan lalu lintas, khususnya terkait penggunaan helm, masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari tingginya jumlah pelanggaran yang terekam kamera tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di sejumlah titik.

Berdasarkan data yang dihimpun Satlantas Polres Kediri Kota, pelanggaran paling banyak terjadi di Jalan Raya Kediri–Nganjuk, khususnya di ruas Pasar Gringging hingga Polsek Tarokan. Sebagian besar pelanggar merupakan pengendara sepeda motor yang tidak mengenakan helm.

Mayoritas pelanggaran terjadi pada jam aktivitas pagi, antara pukul 07.00 hingga 08.30 WIB,” terang Kanit Turjawali Polres Kediri Kota, Iptu Murnianto, Jumat (4/7/2025). Meski razia hanya berlangsung sekitar satu jam, puluhan hingga ratusan pelanggaran terpantau oleh sistem ETLE.

Namun demikian, hanya sekitar 26 pelanggaran yang berhasil tervalidasi dalam sistem. Hal ini karena sejumlah kendaraan yang terekam tidak memiliki data kepemilikan yang jelas atau tidak sesuai dengan basis data kepolisian.

“Kalau datanya jelas, otomatis langsung terekam dan tercatat dalam sistem kami,” ungkap Murni sambil menunjukkan data di komputernya.

Dari hasil pengamatan, pelanggar terbanyak berasal dari kalangan usia 30 hingga 40 tahun, dengan ibu rumah tangga sebagai kelompok dominan. Kebanyakan dari mereka terekam melanggar saat mengantar anak ke sekolah atau berbelanja ke pasar, tanpa mengenakan helm.

“Mereka beralasan karena jaraknya dekat. Padahal, berapapun jaraknya, keselamatan tetap harus diutamakan dengan memakai helm,” tegas Iptu Murnianto.

Pihak kepolisian terus mengimbau masyarakat agar lebih sadar pentingnya kelengkapan berkendara demi keselamatan diri sendiri dan orang lain. Penegakan hukum melalui ETLE akan terus dilakukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan disiplin berlalu lintas di wilayah Kediri Raya.  (RED.A)

Posting Komentar

0 Komentar