Khofifah Instruksikan Isolasi Mandiri 7 Hari untuk Kasus Campak Ringan

 


Sumenep, soearatimoer.net – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meminta masyarakat Sumenep menerapkan isolasi berbasis keluarga guna mencegah meluasnya penyebaran campak yang kini berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB).

Langkah ini diambil setelah tercatat 2.035 kasus suspek campak sejak Januari hingga Agustus 2025, dengan laporan 17 kematian yang tersebar di 26 kecamatan. Tingginya angka kasus membuat Pemprov Jatim bergerak cepat dengan berbagai strategi pencegahan dan penanganan.

Khofifah menjelaskan, isolasi berbasis keluarga dapat dilakukan pada penderita dengan gejala ringan. “Cukup lakukan isolasi mandiri selama 7 hari. Tapi bila kondisi semakin berat, segera dibawa ke fasilitas kesehatan,” tegasnya.

Selain isolasi, pemerintah juga mendorong pemberian vitamin A serta menjaga jarak antara penderita dengan anggota keluarga lain, terutama yang memiliki imunitas rendah.

Sebagai langkah penanganan, Pemprov Jatim telah mengirimkan 9.825 botol vaksin MR (Measles Rubella) untuk program Outbreak Response Immunization (ORI). Vaksinasi massal akan digelar mulai 25 Agustus hingga 14 September 2025, menargetkan anak usia 9 bulan sampai 6 tahun tanpa melihat status imunisasi sebelumnya.

Tak hanya itu, pemerintah juga melaksanakan pelatihan kajian epidemiologi bagi tenaga kesehatan di Puskesmas se-Sumenep, serta menggandeng tokoh agama dan masyarakat agar edukasi terkait bahaya campak dapat menjangkau seluruh lapisan warga.

Khofifah menegaskan, kolaborasi lintas sektor sangat dibutuhkan untuk menghentikan laju penularan. “Kami ingin semua pihak terlibat, baik tenaga kesehatan, masyarakat, maupun tokoh agama, agar penyebaran campak dapat segera terkendali,” ujarnya.(red.GL)

Posting Komentar

0 Komentar