Jakarta, soearatimoer.net - Bupati Kediri Hanindhito Himawan
Pramana memberikan beasiswa dan hadiah handphone kepada Duta Pancasila
Kabupaten Kediri. Hal tersebut diberikan lantaran Duta Pancasila tersebut ingin
menjadi kepala desa dan merubah penyaluran bantuan yang tidak tepat sasaran.
Hadiah itu diberikan saat
Mas Dhito, sapaan akrab Hanindhito usai mengukuhkan Duta Pancasila di Sanggar
Kegiatan Belajar (SKB), Selasa (25/10) kemarin.
Pemberian hadiah tersebut
berawal dari pertanyaan Dhito untuk Duta Pancasila. Ia menanyakan siapa di
antara mereka yang menginginkan menjadi kepala daerah atau pemimpin.
Dari pertanyaan tersebut,
seorang Duta Pancasila dari SMAN 1 Mojo, Fajar Kurniawan memberanikan diri
untuk maju dan menjawab pertanyaan Dhito.
"Saya bercita-cita
ingin menjadi kepala desa. Karena ingin memajukan desa saya sendiri dan ingin
memperlihatkan ke Kabupaten Kediri bahwa desa saya bisa maju seperti desa yang
lain," ujar Fajar dalam keterangannya, Rabu (26/10/2022).
Saat ditanya apa yang akan
dilakukan pertama kali saat menjadi kepala desa, Fajar menjawab akan merubah
penyaluran bantuan sosial (bansos) yang tidak tepat sasaran.
Sebab, menurutnya masih
ditemukan penyaluran bansos yang diterima oleh warga dengan kategori mampu.
"Kita sering melihat
orang yang menerima itu sudah memiliki mobil maupun rumah mewah. Jika saya
menjadi kepala desa ingin merubah memberikan sumbangan itu kepada orang yang
sangat membutuhkan," jelas Fajar.
Dhito membenarkan hal
tersebut. Ia menambahkan langkah yang harus diambil untuk mengatasinya adalah
dengan melakukan verifikasi dan faktualisasi.
"Fenomena ini sedang
terjadi di Kabupaten Kediri. Maka kita melakukan verifikasi dan faktualisasi
serta saya minta kepada kepala desa untuk tidak memberikan bantuan kepada
keluarga maupun koleganya," tutur Dhito.
Selain Fajar, Dhito juga
memberikan handphone ke salah satu siswa, Fatma Suryantika. Handphone tersebut
diberikan lantaran Fatma sudah memulai usaha kripik bersama orang tuanya dan
melakukan promosi secara online. Selain handphone, Dhito juga akan membantu
pengurusan izin usaha Fatma.
Tak hanya Fajar dan Fatma,
Dhito juga memberikan beasiswa kepada Duta Pancasila yang berani mengkritik
dirinya. Selain kritik dan saran, beasiswa ini diberikan juga kepada dua
peserta yang berhasil menyebutkan 26 kecamatan yang ada di Kabupaten Kediri.
Dalam kesempatan itu, Dhito
juga mengungkapkan pentingnya Duta Pancasila sebagai tonggak penguat ideologi
Pancasila. Terlebih, ancaman radikalisme yang sekarang ini semakin meningkat.
Ia berharap dengan penguatan ideologi Pancasila ini bahaya radikalisme dan
polarisasi masyarakat bisa ditekan.
"Kalau ideologi
pancasila ini hilang, maka yang terjadi di negara ini akan terpecah belah,
terpolarisasi. Karena bahaya radikalisme juga meningkat, cara pemerintah
membentengi dari hal tersebut dengan memberikan edukasi ke sekolah-sekolah
tentang ideologi pancasila," paparnya.
Ia juga berharap Duta
Pancasila ini bisa menerapkan ilmu yang telah didapatnya selama menjalani
karantina untuk diterapkan kepada masyarakat dan lingkungannya.
"Harapannya bisa mengimplementasikan dan
mengaplikasikan mengejawantahkan kepada masyarakat lebih luas bagaimana
pancasila itu sendiri," pungkasnya. (red.dl)
0 Komentar