Klarifikasi BPDB Mengenai Fenomena Pasir Mengalir Tanpa Air Di Semeru.

  



Lumajang, soearatimoer.net - Di tengah banjir lahar dingin yang membuat jalur alternatif Lumajang-Malang tutup total kembali viral sebuah video soal Gunung Semeru. Kali ini tentang pasir dari Semeru yang disebut mengalir tanpa air.
Fenomena tersebut membuat warganet heran. Sebagian bertanya-tanya, sebagian lain mengaku ngeri, cukup banyak yang menyampaikan candaan.

"Tanda-tanda akhir-tahun semakin dekat," demikian salah satu guyonan warganet dalam unggahan reels Instagram yang dilihat lebih dari 28 ribu kali hingga Kamis (15/12/2022) malam pukul 19.00 WIB itu.

Ada juga komentar warganet lain yang mengaitkan fenomena tersebut dengan aktivitas para penambang pasir di lereng Semeru: "Tukang pasir melihat itu harta karun."

Video reels berdurasi 29 detik itu menunjukkan aliran pasir tanpa air yang disebut berasal dari Semeru. Pasir itu memang tampak mengalir layaknya air.

"Iki lho, deloken iki. Asli teko Semeru, Lurr iki Lurr.... Nggak ana banyune Lur! Nggak ana banyu-e Lur.... Semeru, Lur," demikian ujar perekam video tersebut.

Seperti disampaikan suara perekam video itu bahwa pasir itu mengalir seperti air tapi bila diperhatikan dengan seksama, sebenarnya yang cuma pasir.

Hal itu dipertegas pula dalam keterangan video tersebut, "sekilas info Gunung Semeru saat ini, terlihat seperti pasir bergerak tapi tidak ada airnya".

BPBD Jatim membenarkan terjadinya fenomena itu di Lumajang. Seperti disampaikan Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jatim Satriyo Nurseno.

"Menurut informasi dari Agen Bencana Jatim Kabupaten Lumajang, kejadian itu memang benar terjadi," ujarnya dikonfirmasi awak media, Kamis (15/12/2022).

Satriyo menyebutkan bahwa peristiwa itu terjadi Kamis sore sekitar pukul 15.00 WIB di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.

"Kejadian tersebut terjadi di Dusun Bondeli, Desa Sumberwuluh, Candipuro sekitar pukul 15.00 WIB," ujarnya.

Mengenai fenomena tersebut ia mengatakan bahwa bagi masyarakat setempat aliran pasir seperti itu sudah biasa terjadi.

"Kejadian tersebut memang sudah biasa terjadi dikarenakan lokasi tersebut memang jalur dari lahar (Semeru)," katanya.

Sayangnya, Satriyo tidak memberi penjelasan lebih detail soal fenomena pasir yang bisa mengalir tanpa adanya air sebagaimana narasi di video itu.

Viralnya video fenomena pasir mengalir tanpa air itu terjadi di tengah banjir lahar hujan atau banjir lahar dingin Gunung Semeru.

Banjir lahar dingin dari Semeru itu mengaliri sejumlah daerah aliran sungai (DAS) seperti Kali Lanang dan Besuk Kobokan di Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang.

Akibat banjir lahar dingin yang bertemu endapan material vulkanik sisa erupsi Semeru yang masih panas, letusan sekunder terjadi di sepanjang jalur aliran lahar itu.

Letusan sekunder itu menimbulkan asap pekat yang membubung meski tak sampai berdampak ke pemukiman warga karena lokasinya yang cukup jauh.

"Telah terjadi banjir lahar gunung Semeru di Sejumlah DAS. Di antaranya di Besuk Kobokan dan Kali Lanang. Material erupsi yang masih ada mengakibatkan letusan sekunder," ujar Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo kepada awak media.

Sejak beberapa waktu lalu, banjir lahar dingin dan letusan sekunder itu memaksa jalur alternatif Lumajang-Malang ditutup total hingga banjir lahar surut.

Seperti diketahui, aktivitas Gunung Semeru saat ini berstatus Siaga atau Level 3. Warga diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sepanjang aliran lahar Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer.

"Jalur alternatif Lumajang-Malang sementara ditutup Banjir lahar Gunung Semeru. Selain itu warga yang berada di sepanjang sungai yang berhulu dari Gunung Semeru agar meningkatkan kewaspadaan," kata Wawan.(red.Df)

Posting Komentar

0 Komentar