Sepasang Pasutri Tewas Tersengat Listrik.


Blitar,  soearatimoer.net - Nahas menimpa Rudi (50) dan Tumiasih (39). Pasangan suami istri di Desa Tumpang, Talun, Kabupaten Blitar ini tewas tersengat listrik.
"Iya benar, itu kejadiannya Senin (26/12). Keduanya suami dan istri meninggal di jalan Desa Tumpang, Kecamatan Talun," kata Kapolsek Talun AKP Imam Subechi saat dikonfirmasi oleh wartawan, Selasa (27/12/2022).

Subechi menuturkan peristiwa bermula saat Tumiasih ditemukan dalam keadaan tengkurap di sebelah motor oleh saksi bernama, Nurhadi (38). Saksi melihat kabel yang berada di bawah motor korban.

Saksi menduga Tumiasih menabrak kabel yang putus yang masih dialiri listrik tersebut. Selanjutnya, saksi menjemput Rudi, suami Tumiasih.

"Saksi kemudian menjemput suami korban, Rudi. Saat di lokasi, suaminya itu langsung mencoba menyelamatkan istrinya. Tapi tidak lama dia juga ikut kesetrum dan jatuh ke tanah," terangnya.

Saksi yang panik pun langsung berlari memanggil warga sekitar untuk membantu mematikan aliran listrik. Namun, warga tidak mengetahui sumber listrik itu.

Saksi menduga Tumiasih menabrak kabel yang putus yang masih dialiri listrik tersebut. Selanjutnya, saksi menjemput Rudi, suami Tumiasih.

"Saksi kemudian menjemput suami korban, Rudi. Saat di lokasi, suaminya itu langsung mencoba menyelamatkan istrinya. Tapi tidak lama dia juga ikut kesetrum dan jatuh ke tanah," terangnya.

Saksi yang panik pun langsung berlari memanggil warga sekitar untuk membantu mematikan aliran listrik. Namun, warga tidak mengetahui sumber listrik itu.

Kejadian itu akhirnya dilaporkan saksi ke ketua RT. Selanjutnya diteruskan pihak kepolisian. Petugas kemudian berdatangan ke lokasi dan menyatakan kedua korban telah meninggal dunia.

Selanjutnya, kedua jenazah korban dievakuasi ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi untuk dilakukan visum. Hasil pemeriksaan, kedua korban ditemukan luka bakar.

"Ada luka bakar pada kaki Tumiasih, di sebelah kiri. Kemudian untuk Rudi ada luka bakar juga di pergelangan tangan kiri dan pelipis," imbuhnya.

Dikatakan Subechi, jenazah pasutri itu telah diserahkan kepada keluarga untuk proses pemakaman. Keluarga menolak dilakukan autopsi, dan menerima peristiwa itu sebagai musibah.(red.Df)

Posting Komentar

0 Komentar