Kurangnya Pabrik Minyak Goreng di Indonesia Jadi Pemicu Langkanya Minyakita

  



JAKARTA,soearatimoer.net - Kurangnya pabrik minyak goreng di Indonesia disebut menjadi pemicu langkanya Minyakita.

Ketua umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat Manurung menyebut minimnya pabrik minyak goreng juga jadi pemicu kelangkaan Minyakita belakangan ini.

Pasalnya, pabrik minyak goreng di Indonesia hanya tersedia di provinsi Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Banten. Jumlahnya pun juga tidak banyak.

Sehingga dalam pendistribusian tidak tersebar secara merata.

"Ada masalah kelangkaan distribusi. Kita harus menyadari juga karena Indonesia itu terdiri dari ribuan pulau. Di mana pabrik-pabrik minyak goreng itu hanya terkonsentrasi di Sumatera, Kalimantan dan beberapa di Jawa dan Banten. Nah ini kan menjadi persoalan yang berat ketika dia harus mendistribusikan dari provinsi kemudian ke kabupaten, nah ini menjadi persoalan yang baru," kata Gulat dalam keterangan resminya, Kamis (9/2/2023).

Oleh karena itu, Gulat mendesak pemerintah untuk segera meresmikan pabrik minyak makan merah yang ada diperkebunan rakyat.

Pasalnya hingga bulan ini peresmian itu terus diundur.

"Pemerintah kan sudah memberikan kemudahan membangun satu pabrik minyak makan merah setiap 1 hektare perkebunan sawit rakyat. Ini harus kita desak. Seperti contohnya pabrik minyak makan merah yang ada di Sumatera utara itu kan sudah hampir tiga bulan diundur. Nggak jelas kapan itu mulai diresmikan oleh pemerintah," ungkapnya.

Selain itu, tambah Gulat, pabrik minyak goreng yang digadang-gadang dari Kementerian Pertanian juga hingga saat ini belum muncul wujudnya.

Padahal, menurut dia proyek Kementerian Pertanian ini sangat bagus untuk mendongkrak Tandan Buah Segar (TBS) yang dipergunakan untuk produksi minyak goreng.

"Kenapa ini nggak kita buat. Supaya bisa tersebar ke semua central perkebunan sawit rakyat dari Aceh sampai Papua. Ini akan membantu meringankan distribusi jika dia dari Sumatra harus dikirim ke Papua atau pulau-pulau lainnya yang terpencil," pungkas Gulat.

(red.la)

Posting Komentar

0 Komentar