JAKARTA,soearatimoer.net – Fikri Budiman, anak dari seorang gembong besar narkotika Freddy Budiman, mengungkapkan ayahnya pernah mengamuk hingga menunjukkan kekuatannya di sebuah lembaga permasyarakatan (lapas).
Freddy Budiman sendiri telah dieksekusi mati di Lembaga Permasyarakatan (LP) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah pada Jumat 29 Juli 2016.
Saat itu, kata Fikri, dirinya baru berumur 13 tahun dan dia sedang mengunjungi ayahnya di sebuah lapas. “Bokap gue cukup powerful banget tuh di penjara. bokap gue pernah ngamuk di penjara,” ungkap Fikri dalam podcast Macan Idealis, dikutip, Senin (13/2/2023). Fikri mengatakan bahwa dia mengunjungi ayahnya tetap mengikuti prosedur yang ada. Semuanya pun telah dilakukan pengecekan, termasuk makanan yang dia bawa. Ketika dia baru saja dua menit duduk menjenguk ayahnya, seorang sipir datang dengan ketakutan mengatakan bahwa waktunya sudah mau habis. mendengar hal itu, Freddy merasa marah dan membentak sipir tersebut karena jelas-jelasnya anaknya baru saja datang sehingga petugasnya keluar lagi. “Baru buka makanan, baru mau makan bareng belum selesai makan. Tiba-tiba datang, pak waktunya katanya kata kalapasnya udah habis. Ngamuk bokap,” jelas Fikri. Freddy pun langsung teriak menggunakan bahasa kasar. Dia bahkan mengatakan kata-kata ancaman. “Kalian jangan macam-macam sama saya. Kalian nggak tahu siapa saya di sini. Terus akhirnya bokap gua ngomong juga kalau ini peluit saya tiup hancur ini lapas,” kata Fikri yang menceritakan ucapan ayahnya dulu.
Setelah mengatakan itu, Freddy langsung berdiri dan semua napi yang juga sedang dijenguk ikut berdiri. ruangan untuk menjenguk itu, belakangnya langsung menghadap ke lapas. Jadi, saat Freddy mengamuk, kejadian tersebut terlihat jelas oleh yang lainnya. “Pas bokap gua teriak itu, semua di dalam lapas tuh berdiri udah siap mau menghancurin lapas dan itu ada keluarga-keluarga yang lain,”sambungnya. dikarenakan emosi Freddy, nasi padang sebagai makanan yang dibawa oleh Fikri dilempar olehnya. ketika melihat kejadian itu, Fikri agak ketakutan karena ayahnya terlihat sangat marah. dia mengatakan bahwa sebenarnya ayahnya tidak boleh dijenguk oleh siapa-siapa. Saat itu, kalapasnya merupakan seorang perempuan.
“Dimainin-mainin aja sama si kalapasnya. Emang nyebelin banget tuh,” ungkap Fikri. akhirnya, Fikri hanya diberikan waktu lima menit untuk berkunjung. Padahal seharusnya bisa dua jam. Kericuhan yang terjadi sampai mendatangkan orang dari BNN. Dia pun menanyakan masalahnya kepada Freddy. “Jangan tanya sama saya, tanya sama anak buah lu. Jangan pernah ya bangunin macan yang lagi tidur. Kalau lu berani ngebangunin macan yang lagi tidur bisa gua kasih tunjuk nih efeknya kayak gimana,” ungkap Fikri saat mengatakan ulang ucapan ayahnya.
Fikri juga mengungkapkan bahwa keadaan di sana sudah sangatlah berantakan. Sampai-sampai keluarga narapidana yang berkunjung mulai berpamitan. “Bisa dibilang bokap gua penguasa setiap lapas,” tutup Fikri.
(red.la)
0 Komentar