Produk UMKM menembus Ekspor, Indeks Perekonomian Lamongan Meningkat

   


Lamongan, soearatimoer.net -, Produk UMKM di Lamonan yang mampu tembus pasar ekspor. Produk UMKM lamongan saat ini tembus pasar eksport. hingga saat ini jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Lamongan ada 7.635.

 

Selain dapat menembus pasar ekspor, geliat UMKM di Lamongan juga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Lamongan.

 

Tercatat, indeks perekonomian di Lamongan meningkat dari -2,43 persen menjadi 5,56 persen. Sejumlah UMKM di antaranya mampu ekspor atau menembus pasar di kancah internasional, mulai Negara Jepang, USA, China, Australia, India, Malaysia, Korea, United Kingdom, Turkey hingga Taiwan.

 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan Anang Taufik mengaku, Pemkab Lamongan terus mendampingi para pelaku UMKM untuk memperluas pemasaran demi mendukung mereka dalam mengembangkan produk lokal.

 

Anang menegaskan bahwa hingga saat ini target utama Lamongan adalah melakukan perluasan pasar, baik pada pasar dalam negeri maupun luar negeri (ekspor). Hal itu dilakukan sebagai bentuk realisasi dari program prioritas “UMKM Naik Kelas”, yang diusung oleh pasangan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dan Wakil Bupati Lamongan KH. Abdul Rouf.

 

“Target utama kami adalah perluasan pasar bagi seluruh pelaku usaha di Lamongan, baik pasar dalam maupun luar negeri (ekspor). Jadi tidak hanya menargetkan ekspor tapi kita juga fokus memperluas akses pasar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kLamongan,” kata Anang, ditulis Minggu (19/3/2023). 

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi melihat Produk UMKM yang mampu tembus pasar ekspor. Adapun produk UMKM yang berhasil menapaki pasar Internasional itu meliputi produk pakaian tenun ikat dengan angka penjualan Rp37 miliar, konveksi dengan capaian Rp92 miliar, dan kerajinan dengan capaian Rp95 juta.

 

“Kalau produk dari makanan dan minuman UMKM yang sudah bisa tembus pasar internasional diantaranya Koko Nono (yang memproduksi aneka keripik dan Sby corp (yang memproduksi aneka krupuk). Ada juga produk lainnya seperti Tas by Soe Art,” katanya.

 

Tak berhenti di situ, sambung Anang, para pelaku UMKM yang sudah berhasil melakukan ekspor itu juga terus didampingi oleh Disperindag, mulai dari pemantauan hingga evaluasi terhadap pengembangan sasaran pasar.

 

“Kita terus memantau dan mengevaluasi untuk mengantisipasi munculnya kendala pada saat pelaksanaan maupun kelanjutannya. Kami juga membantu mengembangkan sasaran pasar (negara/buyer) lainnya,” bebernya.

 

Secara terpisah, Etik Sulistyani selaku Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Lamongan menuturkan, ada beberapa program yang dijalankan untuk mempertahankan eksistensi UMKM itu, antara lain menciptakan wirausaha baru melalui pelatihan sumber daya manusia, pemberian edukasi mulai dari pengemasan hingga pemasaran, serta pemberian fasilitas.

 

“Pengembangan UMKM di Lamongan terus kita kuatkan dengan program yang mendukung UMKM. Kami hadir mendampingi mulai dari awal menciptakan wirausaha baru, pelatihan dari proses pengemasan menarik hingga pemasaran,” tuturnya.

 

“Kami juga memberikan fasilitasi tempat promosi yaitu showroom ‘LAMONGAN MART’ yang bertempat di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, serta katalog produk usaha mikro,” tambahnya. (R Har)

Posting Komentar

0 Komentar