Viral Permintaan Sumbangan SMPN 1 Ponorogo Senilai Rp 500 Juta

 

Ponorogo, soearatimoer.net – Beredar foto lembaran rincian permintaan sumbangan kepada wali murid kelas VII di SMPN 1 Ponorogo hingga viral di media sosial (medsos). Sumbangan itu totalnya hingga Rp 500 juta untuk pengembangan dan peningkatan mutu sekolah.

Dari total jumlah tersebut dan dibagi jumlah siswa, maka muncul nominal sumbangan yang dibayarkan siswa atau wali murid dari kelas VII tersebut. Tertera, ada 3 pilihan pembayaran sumbangan itu, yakni pertama Rp 1.590 .556, kedua Rp 1.682.569 dan ketiga Rp 1.769.375.

Permintaan sumbangan ini disebutkan untuk membeli atau pengadaan peralatan praktek musik, peremajaan mobil sekolah yakni akan pengadaan mobil inova dan pengadaan puluhan komputer.

Sontak, foto selebaran itu mendapatkan komentar miring dari netizen. Sebab, yang mengeluarkan itu merupakan lembaga sekolah negeri yang tentu selama ini mendapatkan anggaran dari negara.

Wartawan beritajatim.com pun berusaha mengkroscek kebenaran dari foto selebaran yang viral di medsos tersebut ke SMPN 1 Ponorogo. Kepala SMPN 1 Ponorogo Imam Mujahid mengungkapkan bahwa yang viral itu memang merupakan program komite sekolah.

Menurutnya, komite merupakan mitra dari sekolah, dan dalam hal ini pihak sekolah pun mengikuti dari komite. Artinya, pihak sekolah memberikan paparan dan komitelah yang memutuskan dan memberikan kebijakan bersama wali murid.

“Prose
s yang dilalui panjang dan sudah melewati pertimbangan yang banyak,” kata Imam, Jumat (29/09/2023).

Untuk memutuskan nominal terkait dengan sumbangan itu, kata Imam, komite sekolah mengadakan rapat dengan wali murid.

Dalam rapat itu, ada berbagai pihak yang diundang, seperti aparat penegak hukum (APH) yakni dari kepolisian dan kejaksaan. Selain itu, ada juga dari perwakilan DPRD Ponorogo.

Imam menyebutkan, proses yang dilalui panjang dan ini melalui pertimbangan yang banyak.

“Dari sambutan dari APH dan perwakilan DPRD itu menghendaki sumbangan yang sukarela. Di forum itu pun juga diputuskan kalau memang sumbangan itu sukarela tidak mematok. Kalau ada yang tidak mampu ya diperbolehkan untuk minta keringanan, malah ada yang bebas,” katanya.

Imam menjelaskan bahwa pihaknya berusaha untuk melayani anak didiknya dengan sebaik-baiknya. Baik dari sisi akademik maupun non akademik. Yakni untuk akademik salah satu contohnya pengadaan komputer tersebut, sedangkan untuk akademik dengan peremajaan alat-alat musik.

“Komputer memang sudah lama dan tidak layak, begitupun dengan alat musik, selama ini cuma tambal sulam. Dengan sumbangan ini, cari yang baik,” katanya.

Sementara untuk pembelian mobil itu, memang urgent untuk segera dilakukan. Sebab, mobil yang ada selama ini sudah sering mogok. Imam menceritakan bahwa saat kegiatan OSIS di Sarangan mogok berulang kali. Selain itu, mobil juga untuk mobilisasi jika ada siswa-siswi mengikuti berbagai lomba.

“Mobil yang ada sekarang berulang kali mogok. Makanya dilakukan peremajaan mobil,” pungkas Imam. (red.IY)

Posting Komentar

0 Komentar