KEDIRI, soearatimoer.net – Kasus pengeroyokan terhadap AW, 19, di kawasan dermaga, pada Rabu (4/10) dini hari lalu berbuntut panjang. Polres Kediri dan Polres Kediri Kota mengamankan puluhan pesilat yang akan menggeruduk Polres Kediri Kota Jumat (6/10) malam. Tujuannya, meminta polisi segera menangkap pelaku pengeroyokan yang diduga juga anggota perguruan silat itu.
Untuk diketahui, kedatangan para pesilat ke Kota Kediri ini sudah dideteksi polisi sejak sebelumnya. Hal tersebut setelah beberapa story Whatsapp (WA) beredar. Isinya tentang ajakan menggeruduk Polres Kediri Kota untuk menuntut polisi segera mengusut pelaku pengeroyokan.
“Ngakunya pingin minta keadilan. Niatnya mengisruh, mau menggeruduk Polresta,” terang Kasat Samapta Polres Kediri AKP Agus Sudarjanto. Menindaklanjuti itu, Polres Kediri bersama jajaran melakukan penyekatan di perbatasan. Mereka juga melakukan patroli untuk membubarkan segerombolan pemuda yang berkumpul.
Hasilnya, mereka mengamankan total 34 pemuda anggota perguruan silat yang berkonvoi. “Mereka (34 anggota perguruan silat, Red) kami limpahkan ke Polsek Ngasem karena masuk wilayah situ,” terang Agus.
Kapolsek Ngasem Iptu Ardian Wahyudi menyebut puluhan anggota perguruan silat yang diamankan berasal dari berbagai daerah di Jatim. “Ada dari Tuban, Surabaya, Nganjuk, Kediri. Semua anak-anak sekolah,” tuturnya.
Perwira yang akrab disapa Yudi itu menyebut, pihaknya langsung memanggil orang tua dan guru dari puluhan pelajar tersebut. “Kami serahterimakan ke mereka untuk dibina dan diawasi,” jelas Yudi sembari menyebut pada Jumat malam lalu pihaknya melakukan patrol hingga pukul 03.00 atau Sabtu dini hari.
Untuk diketahui, pengamanan puluhan anggota perguruan silat juga dilakukan oleh Polres Kediri Kota. Sekelompok pemuda itu diamankan setelah sempat terjadi kericuhan di area bundaran Sekartaji. Sekitar pukul 22.00, mereka melintas dengan membunyikan klakson kencang.
Total ada 32 pemuda dan 17 unit motor yang diamankan. “Untuk yang diamankan (pemuda, Red) sudah dikembalikan, tidak ada yang sampai dilakukan penanganan,” terang Wakapolres Kediri Kota Kompol Dodi Pratama. Dodi membenarkan jika konvoi tersebut dipicu pengeroyokan terhadap AW.
Apakah pelaku sudah tertangkap? Dodi menyebut hingga kemarin pelaku belum ditangkap. Meski demikian, pihaknya sudah membentuk tim khusus dari satreskrim, satintel, hingga Jatanras Polda Jatim untuk bisa mengungkap kasus tersebut.
“Kami sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi sebanyak enam orang. Berikutnya pengecekan CCTV (Closed Circuit Television) se-Kediri Kota mulai tanggal 3 sampai 4 Oktober 2023,” tegas perwira dengan pangkat satu melati di Pundak itu.
Terpisah, Ketua PSHT Kota Kediri Agung Sediana mendatangi Polres Kediri Kota kemarin. Dia menanyakan perkembangan pengungkapan pelaku pengeroyokan yang juga anggota PSHT Trenggalek. “Situasi dan kondisi yang ada di lapangan semakin tidak terkontrol apabila pelaku belum juga tertangkap,” bebernya berharap polisi bisa segera mengungkap kasus. Agung juga meminta warga PSHT bisa menahan diri.
Seperti diberitakan, AW dikeroyok oleh orang tak dikenal pada Rabu (4/10) dini hari. Pengeroyokan terjadi di Jalan Inspeksi Brantas Kelurahan/Kecamatan Mojoroto. Atas peristiwa itu, korban mengalami luka pada bagian wajah hingga koma. Yang terbaru, AW dinyatakan meninggal dunia kemarin (7/10) pagi.(red.IY)
0 Komentar