Lamongan, kabarreskrim.co.id – Pemerintah Kabupaten Lamongan tengah memaksimalkan program Gerakan Bersih Saluran dalam Kota (Gempur Saloka) saat musim kemarau sebagai langkah persiapan penting.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air Kabupaten Lamongan, Gunadi, menjelaskan bahwa Gempur Saloka bertujuan untuk memastikan agar saluran saluran di kota dapat berfungsi dengan optimal ketika musim hujan tiba.
“Gempur Saloka sudah aktif sejak tahun 2022 dan sudah menjadi bagian dari jadwal rutin kami. Biasanya, kami memulai program ini dari pertengahan musim kemarau hingga awal musim hujan,” kata Gunadi, Rabu (11/10/2023).
Program pembersihan dan normalisasi saluran banjir di wilayah perkotaan telah dilaksanakan di 5 lokasi hingga bulan Oktober 2023. Beberapa lokasi tersebut mencakup kanal banjir Desa Sogo di Kecamatan Babat, Bedahan, Plaosan – RS Muhammadiyah dengan panjang 3 km, serta ruas Kelurahan Jetis – Mlaten hingga Balai Kelurahan Sidokumpul di Kecamatan Lamongan dengan panjang 500 m.
Selain itu, program ini juga mencakup ruas Tlogo Peno Kinameng hingga stasiun pompa Sidokumpul sepanjang 1.000 m, ruas pos Polisi Dapur hingga kanal Sidokumpul sepanjang 500 meter, dan ruas RSUD Dr. Sugiri hingga saluran Sukorejo sepanjang 1.000 m.
Gunadi menegaskan bahwa Gempur Saloka telah membawa perubahan yang signifikan dengan menurunkan muka air di saluran dan mempercepat pengeringan air saat genangan terjadi. Program ini juga telah membantu mengatasi masalah pendangkalan di saluran terbuka dekat pemukiman yang sering disebabkan oleh penumpukan sedimen dan perilaku masyarakat yang membuang sampah di saluran.
Lebih lanjut, Gunadi menjelaskan bahwa pihaknya akan terus fokus menyelesaikan masalah saluran di dua kecamatan tersebut. Namun, ia juga tidak menutup kemungkinan perluasan cakupan program Gempur Saloka.
“Saat ini kami masih fokus di dua kecamatan, dan tidak menutup kemungkinan untuk meluas ke kecamatan lain. Kami juga sedang mengatasi tantangan di lapangan, seperti akses yang sulit ke saluran akibat padatnya permukiman dan adanya bangunan liar di atas saluran,” pungkasnya. (red.IY)
0 Komentar