Kasus DBD di Probolinggo Terus Meningkat Setiap Tahun

 

Probolinggo, soearatimoer.net – Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Probolinggo terus merangkak naik. Kenaikan kasus ini tercatat mulai 2021 hingga pertengahan 2023.

Pada 2021 lalu, DBD tercatat sebanyak 193 kasus dengan kematian tiga orang. Pada 2022, sebanyak 295 kasus dengan kematian 13 orang.

“Kasus DBD semakin naik mulai 2021 hingga pertengahan 2023 ini. Laporan terakhir yang kami terima pada Juli kemarin sudah ada 239 kasus DBD dengan kematian sekitar 14 orang,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Vironica.

Dewi juga mengatakan, guna menurunkan angka DBD ini harus didukung dengan peran serta masyarakat. Cara yang dilakukan guna menekan angkanDBD demakin naik yakni dengan melakukan 3M Plus.

3M Plus tersebut seperti halnya menguras Tempat Penampungan Air (TPA), menutup TPA dan mengubur atau menyingkirkan barang – barang bekas yang dapat menampung air hujan. Sedangkan plusnya yakni menanam tanaman yang dapat mengusir nyamuk di sekitar rumah, memelihara ikan pemakan jentik pada tempat TPA yang sulit dikuras dan memasang penangkap nyamuk di dalam maupun di luar rumah.

Pemerintah Kabupaten Probolinggo juga akan melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral termasuk tokoh masyarakat dan swasta. Ditambah lagi pada bulan November mendatang akan masuk musim penghujan.

Sehingga hal ini akan menjadi perhatian khusus bagi pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam menangani kasus DBD. Dikarenakan masyarakat akan mengalami dampak negatif jika tak segera ditangani.

“Dampak ekonomi langsung pada penderita DBD adalah biaya pengobatan. Sedangkan dampak ekonomi tidak langsung adalah kehilangan waktu kerja, waktu sekolah dan biaya lain yang dikeluarkan selain untuk pengobatan seperti transportasi dan akomodasi selama perawatan penderita,” jelasnya. (red.IY)

Posting Komentar

0 Komentar