Tragis, Pria Tewas Dikeroyok Pemuda di Badung Tinggalkan Anak Balita

 

Buleleng, soearatimoer.net - Kematian Adhi Putra Krismawan (23), korban pengeroyokan di Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali, menyisakan duka mendalam bagi keluarganya. Terlebih, dia meninggalkan anak semata wayang yang masih balita.

Adi ditemukan tewas bersimbah darah penuh luka tusuk, di Jalan Raya Sempidi-Dalung, Selasa dini hari (16/1/2024). Pria asal Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Bali itu dikenal sebagai sosok pendiam.

Keluarganya mengungkapkan Adi merantau dari Buleleng ke Denpasar untuk membiayai kebutuhan anaknya. Ibu korban, Putu Suartini (54), sangat terpukul mendengar kabar kematian anak keempatnya itu.

Tangis Suartini tak terbendung saat menceritakan sosok sang anak. Adhi merupakan sosok yang pendiam di mata Suartini. Menurut Suartini, anaknya tidak pernah ada masalah dengan orang lain.

"Pendiam anak saya. Tidak suka ribut. Teman-temannya baik. Mungkin yang mengeroyoka tersinggung saat anak saya lewat. Tidak pernah ada masalah," ujar Suartini.

"Sedih saya rasanya lihat anak saya diperlakukan seperti itu," imbuhnya.

Suartini mengatakan anaknya itu telah memiliki seorang putra yang masih berusia 3,5 tahun. Namun, Adhi telah bercerai dengan istrinya.

Suartini mengatakan anaknya baru saja diterima kerja di salah satu restoran di Nusa Dua, Badung. Selama ini, Adhi tinggal bersama adiknya di sebuah kos-kosan di wilayah Dalung, Kabupaten Badung.

"Hari ini sebenarnya (hari pertama) kerja. Dia cerita diterima kerja. Baru berangkat (dari rumah) habis natalan," jelasnya.

Menurut Suartini, Adhi bekerja di Badung agar bisa menyekolahkan anak semata wayangnya. Pria berusia 23 tahun itu sangat ingin agar sang anak bisa merasakan bangku sekolah.

"Anak saya ingin sekali nyekolahin anaknya. Dia cari kerja untuk sekolahin anaknya," jelasnya.

Suartini mengaku berkomunikasi dengan Adhi setiap hari. Terakhir kali, dia menanyakan kabar ibu, ayah, kakak, dan anaknya.

"Kemarin tumben dia nanya kabar ke saya dan bapak. Nanya kabar anaknya. Kata anaknya dia ingin sekolah. Baru anak saya menyampaikan ke anaknya kalau papa mau kerja buat adik (anak korban) biar bisa sekolah," tutur Suartini.

"Biasanya selalu WhatsApp-an tiap hari. Tapi kemarin tumben tidak ada," jelasnya.

Sementara itu, kakak ipar Adhi, Komang Sutana, mengungkapkan terakhir kali bertemu dan berkumpul bersama seluruh keluarganya saat perayaan Natal tahun lalu. Adik iparnya itu kemudian kembali ke Denpasar pada 27 Desember 2024.

"Natalan pulang. Kemudian tanggal 27 Desember kembali ke Denpasar," jelasnya.

Sutana mengatakan sebelum merantau dan bekerja di salah satu restoran, Adhi bekerja serabutan. Seperti bisnis jual beli motor, menjadi joki game online, hingga buruh petik mangga.

Saat ini, jenazah Adhi belum bisa dipulangkan lantaran harus menjalani autopsi terlebih dahulu.

"Sekarang jenazah masih diautopsi, kemungkinan besok dibawa pulang dari Sanglah," tandas Sutana.

Rencananya, Adhi akan dimakamkan satu liang lahad dengan adiknya nomor enam yang meninggal waktu masih kecil. Pemakaman tersebut berada di pemakaman Kristiani, Kelurahan Liligundi.(red.L)

Posting Komentar

0 Komentar