Dominasi Merah Putih di Panggung Dunia: Atlet Panjat Tebing Indonesia Kuasai Kualifikasi IFSC World Cup 2025 Bali

  

Badung, soearatimoer.net  – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan atlet panjat tebing Indonesia dalam ajang IFSC Climbing World Cup 2025 yang digelar di Bali. Dalam babak kualifikasi kategori speed yang berlangsung Sabtu (3/5/2025), empat atlet putra Indonesia sukses melenggang ke semifinal, memperkuat dominasi Indonesia di panggung olahraga dunia.

Empat atlet tersebut yakni Kiromal Katibin, Raharjati Nursamsa, Veddriq Leonardo, dan Antasyafi Robby Al Hilmi. Performa luar biasa ditunjukkan oleh Kiromal Katibin yang menorehkan waktu tercepat, 4,87 detik, sekaligus mengamankan posisi pertama meski sempat gagal di percobaan awal. Catatan waktunya mengungguli Samuel Watson dari Amerika Serikat yang menempati peringkat kedua.

Sementara itu, Raharjati Nursamsa menyusul di peringkat ketiga dengan catatan waktu 4,95 dan 5 detik dalam dua kali percobaan. Atlet andalan Indonesia lainnya, Veddriq Leonardo, mencatatkan waktu 5,12 dan 5,22 detik dan berada di posisi keenam. Sedangkan Robby Al Hilmi menutup dominasi Indonesia dengan peringkat ke-13, mencatat waktu 5,25 dan 5,86 detik.

Keempat atlet speed ini dijadwalkan berlaga di babak semifinal sore ini, bersaing untuk mendapatkan tempat di partai final dan mempersembahkan kemenangan untuk Merah Putih.

Tak hanya dari sektor putra, atlet panjat tebing putri Indonesia juga tampil gemilang. Empat atlet berhasil lolos ke babak 16 besar, yakni Kadek Adi Asih, Desak Made Rita Kusuma, Alivany Ver Khadijah, dan Susah Nurhidayah. Khususnya dua atlet asal Bali, Kadek Asih dan Desak Made, yang menjadi sorotan publik tuan rumah.

Kadek tampil konsisten dan tangguh dengan waktu 7 detik di rute pertama dan 7,18 detik di rute kedua, mengantarkannya ke peringkat keenam. Sementara Desak Made mencatatkan waktu 7,22 dan 10,31 detik dan berada di peringkat kesembilan.

Perhelatan IFSC Climbing World Cup 2025 di Bali ini bukan hanya menjadi ajang pembuktian para atlet nasional di level internasional, tetapi juga momentum untuk semakin mengangkat citra Indonesia sebagai kekuatan baru dalam olahraga panjat tebing dunia.(RED.AL)