Jakarta — Ketegangan di kawasan perbatasan Pakistan–Afghanistan kembali memanas setelah bentrokan bersenjata yang menewaskan sedikitnya 58 tentara Pakistan pada Sabtu (11/10) malam waktu setempat. Insiden tersebut dilaporkan memicu peningkatan siaga di kedua sisi perbatasan dan penutupan seluruh jalur lintas antarnegara.
Menurut laporan lapangan, pasukan Afghanistan melancarkan serangan terhadap sejumlah pos militer Pakistan sebagai respons atas dugaan pelanggaran wilayah dan serangan udara yang sebelumnya dilakukan militer Pakistan di kawasan Afghanistan, termasuk di wilayah timur dan sekitar ibu kota Kabul.
“Serangan ini adalah bentuk pertahanan atas pelanggaran yang berulang terhadap kedaulatan wilayah kami,” ujar salah satu juru bicara pemerintah Afghanistan kepada awak media.
Dalam operasi tersebut, pasukan Afghanistan mengklaim berhasil mengambil alih sekitar 25 pos penjagaan milik Pakistan. Selain menewaskan puluhan prajurit, bentrokan juga menyebabkan sedikitnya 30 tentara Pakistan mengalami luka-luka.
Sementara itu, otoritas Pakistan hingga kini belum merilis data resmi terkait jumlah korban. Namun, pemerintah dilaporkan telah menutup semua titik perlintasan di sepanjang perbatasan sebagai langkah pengamanan sementara.
Ketegangan antara Islamabad dan Kabul meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir. Afghanistan menuduh Pakistan melancarkan serangan udara ke wilayah mereka, sementara Pakistan menyatakan tindakannya merupakan upaya menjaga stabilitas keamanan perbatasan dari ancaman kelompok bersenjata.
Situasi di kawasan perbatasan saat ini masih mencekam. Sejumlah laporan menyebutkan pasukan tambahan telah dikerahkan di kedua sisi untuk mengantisipasi bentrokan susulan.
(Red.FR)
0 Komentar