Namun Robertus enggan berkomentar lebih lanjut penyebab ditutupnya fasilitas riset di sejumlah tatar priangan itu."Kalau alasan manajemennya bisa dikonfirmasi ke BRIN mas (lewat humas). Di ORPA hanya mengenai program risetnya saja. Secara program memang observasi antariksa akan dipusatkan di Timau," ujarnya.Awak Media sudah menghubungi Kepala Humas BRIN, Dyah Rachmawati ihwal penutupan fasilitas riset itu, Selasa (7/2). Namun hingga berita ditulis belum memberikan respons.Lebih lanjut Robertus menjelaskan saat ini pembangunan Obssrvatorium Timau belum bisa dilakukan karena terhambat jalan longsor."Sedang perbaikan oleh PUPR, menunggu perbaikan jalan selesai," tuturnya.Namun ia mengatakan rampungnya pembangunan Observatorium Timau ditargetkan bisa selesai Maret mendatang."Semoga masih bisa maret. Laporan dari teman-teman agak parah kerusakan jalannya," tuturnya.Penutupan kantor itu, ungkapnya tak hanya terjadi pada BRIN Pasuruan. Dua kantor BRIN di Bandung, satu kantor di Kabupaten Bandung, dan satu kantor di Sumedang bakal bernasib sama."Bukan hanya Pasuruan saja yang ditutup, jadi tinggal menunggu waktu saja" kata Yudha.Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi Publik, Umum, dan Kesekretariatan BRIN, Dsrizal Friyantoni menyebut sentralisasi menjadi arah kebijakan BRIN terkait fasilitas penelitian yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurutnya, hal itu dilakukan demi menunjang efektivitas kinerja.Nantinya, setelah tersentralisasi, Dsrizal mengklaim BRIN akan membangun fasilitas yang tidak tanggung-tanggung."Kalau kita udah sentralisasikan, di situ kita bangun peralatan canggih sehingga bisa digunakan oleh siapa pun, makanya kami gunakan istilah kawasan. Di kawasan itu nanti kita bangun infrastruktur yang megah sekalian," kata Dsrizal saat acara peluncuran Media Lounge di kantor BRIN di Jakarta, Kamis (2/2). Nantinya, jika peneliti ingin melakukan riset atau fasilitas, mereka dapat mengunjungi fasilitas dan peralatan yang telah ditempatkan di wilayah tertentu."Kalau ingin menggunakan peralatannya dia bisa datang ke kawasannya, misalnya tentang penerbangan di Cibinong, di situlah kita siapkan peralatannya," ujar Dsrizal.Lebih lanjut, Dsrizal mencontohkan pembangunan Observatorium Timau di NTT. Menurut Dsrizal, observatorium itu nantinya akan dapat digunakan untuk beragam penelitian dan riset."Misalnya yang sedang kita bangun di Timau, bisa jadi pusatnya di sana, penelitian misalnya terkait atmosfernya, terkait bintangnya," kata Dsrizal.(red.la)
0 Komentar