Mataram, soearatimoer.net - Seorang mahasiswi di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi korban penipuan dan perampokan oleh polisi gadungan. Dia dipukul dan ponselnya dibawa kabur oleh pria yang baru dikenalnya dari aplikasi kencan Omi.
"Modus pelaku ini mengaku sebagai anggota Polri ke korban yang bertugas di Mataram," kata Kapolsek Gunungsari Iptu I Putu Gede Merta Yasa, Sabtu (27/1/2024).
Adapun korban adalah mahasiswi bernama Sabran Jamila, asal Ngada, NTT. Sementara pelaku adalah Rizadi Ilham Pratama (20), asal Desa Sandu Baya, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur.
Aksi penganiayaan berujung perampokan itu terjadi pada Selasa (23/1). Awalnya, mereka berkenalan melalui aplikasi kencan Omi pada awal bulan.
Rizadi kemudian menjemput Jamila dari kosnya di kawasan Jempong, Mataram, sekitar pukul 22.00 Wita. "Lalu diajak untuk jalan-jalan dengan menggunakan sepeda motor keliling Kota Mataram dan Lombok Barat," kata Yasa.
Pada saat melintas di jalan dekat persawahan Dusun Kekeri Timur, Desa Kekeri, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, tiba-tiba Jamila diturunkan oleh pelaku. Dia lalu dipukul.
Rizadi kemudian merampas HP Jamila dan meninggalkannya di tengah jalan. Pelaku langsung kabur.
Jamila lantas melaporkan kejadian itu ke Polsek Gunungsari. Polisi kemudian bergerak menangkap Rizadi. Dia ditangkap pada Rabu malam.
"Pelaku kami amankan di salah satu perumahan di Kota Mataram tanpa perlawanan," ujarnya.
Polisi juga menyita 4 HP dari tas Rizadi. Ada juga kabel ties yang biasa dipakai polisi untuk memborgol penjahat.
"Kami juga amankan sepeda motor Honda PCX tanpa nomor polisi di TKP milik pelaku," ungkapnya.
"Pelaku sudah kami tahan dengan sangkaan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan," pungkas Yasa.(red.L)
0 Komentar