Sukabumi, soearatimoer.net - Deden jadi salah satu korban hilang saat kecelakaan laut di perairan ujunggenteng atau kawasan Samudera Hindia. Teriakan 'tolong' sempat terdengar saat Deden jatuh dari kapal.
Deden merupakan nelayan yang tengah mencari ikan bersama tiga rekannya pada Jumat (19/1). Dia melaut dengan menggunakan Kapal Diesel HDR dan berangkat dari perairan Ujunggenteng. Tiga rekan Deden masing-masing Hadsur (54) Deris (43) dan Sulaeman (33) selamat.
"Jumat (19/1), sekitar pukul 14.00 WIB kapal yang ditumpangi korban atas nama Deden dan tiga nelayan lainnya berangkat dari Ujunggenteng untuk operasi tangkap ikan," kata AKP Tenda Sukendar, Kasat Pol Airud Polres Sukabumi, Senin (22/1/2024).
Selang satu jam kemudian cuaca di tengah laut tiba-tiba berubah drastis. Gelombang tiba-tiba meninggi dan menghantam kapal yang ditumpangi korban dan tiga nelayan lainnya.
"Sekitar pukul 15.00 WIB saat itu, kapal diesel HDR mendadak miring mengakibatkan kapal tidak stabil. Disusul kemudian datang ombak dan angin kencang, mengakibatkan perahu terbalik. Saat itulah korban Deden meloncat dari perahu dan terbawa arus," ujar Tenda.
Teriakan Minta Tolong
Di tengah kepanikan, teman-temannya masih mendengar suara teriakan minta tolong dari Deden yang diketahui saat meloncat dia membawa stereofoam. Saat itu, tiga teman Deden juga ikut meloncat menjauhi kapal yang terbalik.
"Korban memakai pelampung yang terbuat dari stereofoam, kemudian berteriak minta tolong, untuk yang korban selamat ketiganya saat kejadian berenang bersama tidak terpisah, memakai pelampung yang juga terbuat dari stereofoam dan terbawa arus ke tengah," kata Tenda.
Informasi yang bersumber dari tiga korban selamat, mereka sempat terombang-ambing selama satu hari satu malam. Dengan jarak sejauh 90 mil dari daratan.
"Selama satu hari satu malam ketiganya terombang-ambing d tengah lautan sekitar 90 mil dari darat. Sampai akhirnya mereka ditemukan oleh kru Kapal Tanker MV Martha Baruna, PT Bahtera Adhiguna di Perairan Karang Potong dan di selamatkan," jelas Tenda.
Ketiganya kemudian dibawa ke perairan Lampung Selatan. Setelah di sana dari pihak keluarga koordinasi dengan Sat Pol Airud Pos Ujunggenteng,untuk melakukan penjemputan tiga nelayan yang selamat.
"Kami kemudian bekerja sama dengan Syahbandar Pantai Panjang Lampung Selatan untuk melakukan serah terima ketiga nelayan. Mereka diserah terimakan kepada pihak kami dan perwakilan dari keluarga korban," pungkas Tenda.
Diketahui selain Deden, Zildijan Rosan seorang ABK kapal Erawan 1 GT 3721 dikabarkan hilang pada Kamis (18/1) sekitar pukul 09.30 WIB. Zildijan terjatuh dari kapal saat perjalanan darai Palembang menuju Cilacap melintasi perairan Sukabumi. Proses pecarian keduanya masih dilakukan hingga saat ini.(red.L)
0 Komentar