Remaja Paron Ditemukan Tak Bernyawa Usai Hanyut Dibawa Arus Sungai, Jasadnya Terdampar 10 Km dari Lokasi

 



Ngawi, soearatimoer.net – Duka menyelimuti warga Desa Teguhan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, setelah Rifki Nur H (14), remaja yang sebelumnya dilaporkan hilang karena terseret banjir, akhirnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Jasad korban ditemukan pada Selasa (13/5/2025) pagi di wilayah Desa Jambangan, Kecamatan Paron, atau sekitar 10 kilometer dari titik awal hanyutnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ngawi, Prilla Yuda Putra, membenarkan penemuan tersebut. Ia menyampaikan bahwa proses pencarian sempat terkendala cuaca buruk dan harus dihentikan sementara pada malam sebelumnya.

“Korban yang hilang kemarin telah berhasil ditemukan, namun dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah ditemukan sekitar 10 kilometer dari lokasi awal hanyut akibat derasnya arus sungai,” ujar Prilla saat dikonfirmasi media.

Prilla menambahkan, jasad Rifki langsung dibawa pulang dan diserahkan kepada pihak keluarga di Desa Teguhan untuk proses pemakaman. Situasi di rumah duka dipenuhi isak tangis keluarga dan tetangga yang turut berduka.

“Jenazah sudah kami serahkan kepada keluarga. Proses pencarian dilanjutkan sejak pagi setelah sempat dihentikan tadi malam karena curah hujan tinggi. Kondisi medan pencarian cukup sulit,” imbuhnya.

Tragedi ini berawal pada Senin sore (12/5/2025) sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu, Rifki bersama dua temannya bermain dan memancing di sekitar aliran DAM Desa Teguhan. Namun tanpa disadari, hujan deras yang mengguyur wilayah hulu menyebabkan debit air meningkat secara tiba-tiba, dan arus sungai menjadi sangat deras.

Dua teman Rifki berhasil menyelamatkan diri, namun naas Rifki terpeleset dan tidak sempat menghindar dari derasnya aliran air.

Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat, terutama orang tua, agar lebih waspada terhadap aktivitas anak-anak di sekitar aliran sungai, terutama saat musim hujan.

BPBD Ngawi mengimbau masyarakat agar tidak bermain atau beraktivitas di sekitar sungai saat hujan turun atau setelah hujan, karena sangat berisiko terhadap keselamatan jiwa.

“Kami berharap ini menjadi pembelajaran bersama. Mohon kepada masyarakat, khususnya anak-anak, agar tidak bermain terlalu dekat dengan sungai. Terlebih saat cuaca ekstrem,” pungkas Prilla.

Pemerintah desa dan aparat setempat juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Beberapa lembaga sosial dan warga turut memberikan bantuan moral dan logistik ringan untuk meringankan beban keluarga yang berduka.(red.a)

Posting Komentar

0 Komentar