Transformasi BPR Hamindo: Dari Krisis Nyaris Runtuh, Kini Menjadi Pilar Keuangan Daerah

 


Kediri, soearatimoer.net-Di tengah dinamika dunia perbankan yang semakin menantang, BPR Hamindo Natamakmur berhasil menunjukkan ketangguhan luar biasa. Lembaga keuangan yang sempat berada di ambang kehancuran antara tahun 2014 hingga 2020 itu, kini bangkit menjadi institusi yang solid dan tumbuh secara signifikan.

Kebangkitan ini bukan terjadi begitu saja. Di balik layar, terdapat dua sosok kunci yang mengambil langkah luar biasa: Ignatius Eko dan Bambang Setiawan. Keduanya tak hanya menjadi pemilik, namun juga menjadi motor penggerak transformasi menyeluruh di tubuh perusahaan.

“Waktu itu kondisi internal sangat rapuh. Rasio kredit macet tinggi, kepercayaan publik menurun, dan struktur manajemen pun tak berjalan optimal,” kenang Ignatius Eko dalam perbincangan santai dengan media ini saat perayaan HUT ke-30 BPR Hamindo di Pare.

Namun, situasi sulit justru menjadi pemicu semangat. Alih-alih menyerah, mereka memilih untuk menghadapi tantangan secara langsung. Dengan keberanian dan visi jangka panjang, keduanya menyuntikkan modal dalam jumlah besar dan mengambil alih penuh jalannya manajemen.

Langkah awal mereka adalah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh aspek operasional. Audit internal dilakukan untuk memetakan titik-titik krusial. Mereka memulai dengan penataan ulang struktur organisasi, perbaikan sistem keuangan, serta pemulihan kredit bermasalah secara bertahap namun terukur.

Tak berhenti di sana, mereka juga mengambil keputusan berani untuk menutup kerugian dengan investasi pribadi, yang nilainya mencapai miliaran rupiah. Semua itu dilakukan agar BPR Hamindo tidak hanya selamat dari kehancuran, tapi juga mampu melindungi para karyawannya dari gelombang PHK.

“Yang menjadi kekuatan utama kami adalah dukungan dari tim internal dan para nasabah yang tetap percaya. Mereka adalah alasan kami tetap teguh melangkah,” ujar Bambang Setiawan menambahkan.

Kini, hasil dari kerja keras itu mulai terlihat jelas. Aset BPR Hamindo meningkat stabil, cakupan layanan diperluas ke berbagai kecamatan baru, dan kepercayaan dari regulator maupun masyarakat berhasil diraih kembali. Mereka tak hanya selamat, tapi juga bertransformasi menjadi BPR yang lebih modern, adaptif, dan profesional.

Dalam waktu dekat, pihak manajemen juga berencana membuka cabang koperasi di wilayah Kecamatan Kepung, sebagai bagian dari upaya perluasan layanan. “Kami ingin menghidupkan kembali semangat kejayaan BPR Hamindo seperti era 90-an. Bedanya sekarang, kami hadir dengan sistem yang lebih baik dan tata kelola yang lebih transparan,” tegas Ignatius.

Cerita sukses ini menjadi bukti bahwa visi kuat, keberanian mengambil risiko, dan komitmen terhadap integritas adalah kunci untuk keluar dari krisis. Dari kondisi yang nyaris runtuh, kini BPR Hamindo berdiri sebagai lembaga keuangan daerah yang patut diperhitungkan di Kabupaten Kediri dan sekitarnya.(red.a)

Posting Komentar

0 Komentar