KEDIRI, soearatimoer.net – Di usia yang baru menginjak 13 tahun, Revania Bella Pratiwi telah membuktikan bahwa semangat wirausaha bisa tumbuh sejak dini. Siswi kelas 1 SMP Negeri 4 Kota Kediri ini menjalani kesehariannya tak hanya sebagai pelajar, tapi juga pengusaha kecil yang cukup produktif.
Ruang tamu rumahnya di Jalan Semeru gang II, Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, menjadi saksi kesibukannya. Dipenuhi rak dagangan, bahan kerajinan, dan etalase air galon, tempat ini tidak hanya difungsikan sebagai ruang tamu, tetapi juga sebagai pusat kreativitas dan bisnis Reva—begitu ia akrab disapa.
Di sudut ruangan, kotak-kotak plastik berisi manik-manik tersusun rapi. Dari bahan sederhana inilah Reva merangkai berbagai aksesori seperti gelang, cincin, gantungan kunci, dan tali ponsel. Semua dikerjakan dengan tangan mungilnya. “Biasanya bikin sesuai pesanan teman atau guru,” tuturnya sambil tersenyum.
Dari TikTok hingga Puluhan Buket
Bakat Reva dalam membuat buket juga muncul secara otodidak. Ia mengasah kemampuannya lewat video-video tutorial di media sosial. Dari situ, ia mulai membuat buket kecil-kecilan—mulai dari buket jajan, uang, bunga imitasi, sampai yang unik seperti buket bumbu dapur.
Momen kelulusan siswa SD di Kota Kediri jadi titik lonjakan pertama usahanya. Tanpa ragu, Reva menawarkan buket buatannya kepada salah satu guru di sekolah barunya. Hasilnya luar biasa: ia menerima pesanan 40 buket sekaligus.
“Waktu itu pesanan Pak Arief. Harus lembur, tapi akhirnya selesai,” kenangnya bangga.
Modal Awal dari PIP dan Dukungan Keluarga
Usahanya bukan tanpa perjuangan. Modal awal untuk memulai bisnis kerajinan dan buket itu sebagian berasal dari Program Indonesia Pintar (PIP) yang rutin ia terima sebagai siswa dari keluarga penerima manfaat.
“Modal pertama malah dari jualan stiker kelas 1 SD. Dikasih Rp 50 ribu sama mama. Keuntungannya diputar buat belanja lagi,” ujar sulung dari dua bersaudara itu.
Ibunya, Nok Winarni, juga berperan besar dalam mendukung semangat berdagang Reva. Selain ibu rumah tangga, sang mama juga berdagang kebutuhan rumah tangga dan jajanan, memanfaatkan ruang tamu rumah yang sama. Sedangkan sang ayah, Antonius Dwi Prawioko, bekerja sebagai petugas keamanan di salah satu perguruan tinggi di Kediri.
“Sepertinya memang nurun dari mama yang dari dulu suka jualan,” imbuh Reva dengan senyum manis berlesung pipi.
Prestasi dan Kemandirian Sejak Dini
Menurut Arief Nurdhiana, guru di SMPN 4 Kota Kediri, semangat Reva sangat luar biasa. Kreativitasnya tumbuh selaras dengan pembelajaran seni yang ia ikuti sejak kecil. “Dia mampu menyatukan hobi dengan nilai wirausaha. Dan hebatnya, ia sudah memanfaatkan PIP untuk hal produktif,” puji Arief.
Kini Reva tak hanya bisa menabung, tapi juga membeli keperluannya sendiri—seperti baju atau buku pelajaran. Meski demikian, ia tetap memprioritaskan pendidikan. Semua aktivitas bisnis dilakukan sepulang sekolah dan bimbel.
“Kalau ada banyak pesanan, ya biasanya malam dibantu mama atau tante,” katanya.
Reva, Simbol Generasi Mandiri dari Kota Kediri
Revania Bella Pratiwi menjadi contoh nyata bahwa semangat wirausaha dan kemandirian bisa tumbuh dari rumah dan dari usia belia. Dengan dukungan keluarga, sekolah, dan pemanfaatan bantuan pemerintah yang tepat, ia mampu mengubah hobi menjadi penghasilan.
“Yang penting tetap sekolah dan tetap semangat nabung dari hasil kerja sendiri,” tutupnya dengan penuh semangat.(RED.AL)
0 Komentar