Selamat Jalan Ozzy Osbourne, Sang Legenda Heavy Metal Berpulang di Usia 76 Tahun

 

Kediri,      soearatimoer.net          – Dunia musik internasional tengah berduka. Ozzy Osbourne, ikon musik rock dan vokalis legendaris Black Sabbath, wafat pada usia 76 tahun pada Selasa (22/7). Kepergian pria yang dijuluki “Godfather of Heavy Metal” ini terjadi hanya beberapa pekan setelah konser reuni emosional di Birmingham bertajuk Back to the Beginning.

Kabar meninggalnya Ozzy menjadi pukulan berat bagi dunia musik, terutama bagi para pecinta heavy metal. Dengan suara seraknya yang khas dan penampilan panggung yang eksplosif, Ozzy Osbourne telah menorehkan jejak yang tak tergantikan dalam sejarah musik dunia.

Dari Birmingham untuk Dunia

Terlahir sebagai John Michael Osbourne di Aston, Birmingham, pada 3 Desember 1948, Ozzy tumbuh dalam keluarga sederhana. Siapa sangka, dari lingkungan kelas pekerja itu, lahirlah suara dan persona panggung yang kelak mengguncang industri musik.

Kariernya melesat ketika ia bergabung dengan Black Sabbath pada akhir 1960-an. Lewat album-album seperti Black Sabbath (1970), Paranoid, dan Master of Reality, Ozzy dan rekan-rekannya meletakkan dasar bagi genre heavy metal. Lirik bernuansa gelap dan permainan gitar berat menjadi ciri khas yang diikuti band-band metal setelahnya.

Meski sempat dikeluarkan dari band akibat masalah kecanduan, Ozzy tak menyerah. Ia bangkit melalui karier solo dan melahirkan karya monumental seperti Crazy TrainMr. Crowley, dan album debutnya Blizzard of Ozz (1980). Ia juga dikenal sebagai penggagas festival Ozzfest dan bintang reality show The Osbournes yang sempat booming awal 2000-an.

Konser Terakhir yang Mengharukan

Meski kesehatannya sempat menurun akibat penyakit Parkinson dan komplikasi tulang belakang, Ozzy tetap menunjukkan totalitasnya. Konser terakhir di kampung halamannya, Birmingham, menjadi penampilan perpisahan yang penuh haru. Ribuan penggemar menyanyikan lagu-lagu legendaris bersama sang maestro, dalam suasana yang penuh nostalgia.

Menariknya, seluruh hasil penjualan tiket konser tersebut disumbangkan untuk riset penyakit Parkinson dan rumah sakit anak. Sebuah tindakan mulia yang mencerminkan sisi kemanusiaan Ozzy di balik julukannya sebagai “Prince of Darkness”.

Lebih dari Sekadar Musisi

Bagi para penggemarnya, Ozzy Osbourne bukan hanya penyanyi rock. Ia adalah simbol keberanian, perlawanan terhadap norma, serta ketulusan dalam berkarya. Aksi kontroversial seperti menggigit kelelawar hidup di atas panggung memang membekas, namun perjuangannya melawan kecanduan dan dedikasinya pada musik adalah kisah inspiratif yang tak terlupakan.

Kini Ozzy telah tiada, namun suaranya masih menggema di setiap dentuman lagu metal, dan warisannya akan terus menginspirasi generasi musisi berikutnya.

Selamat jalan, Ozzy. Musikmu abadi. (RED.A)

Posting Komentar

0 Komentar