Israel Mulai Lancarkan Serangan Darat ke Kota Gaza

  

Gaza City soearatimoer.net – Militer Israel melancarkan serangan darat ke Kota Gaza, wilayah terbesar di Jalur Gaza, pada Selasa (16/9/2025) dini hari. Serangan ini dilakukan tidak lama setelah kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, yang menyatakan dukungannya terhadap upaya Israel memusnahkan Hamas.

Sebelum pasukan darat bergerak, militer Israel lebih dulu melakukan pengeboman besar-besaran di kawasan Gaza. Seorang pejabat militer Israel menyebut operasi kali ini memasuki tahap utama.

“Semalam kami beralih ke fase berikutnya, fase utama untuk Kota Gaza. Pasukan telah memperluas aktivitas darat menuju benteng utama Hamas,” ungkap pejabat militer tersebut kepada awak media.

Ia menegaskan bahwa pasukan Israel sudah bergerak menuju pusat kota. Ketika ditanya lebih jauh apakah pasukan darat benar-benar masuk ke jantung Kota Gaza, pejabat itu menjawab singkat, “Iya.”

Militer Israel memperkirakan sekitar 2.000–3.000 anggota Hamas masih aktif di wilayah tersebut. Dalam pernyataan terpisah, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan Kota Gaza kini dalam kondisi “terbakar”.

“IDF menyerang infrastruktur teroris dengan tangan besi. Tentara kami bertempur dengan gagah berani demi menciptakan kondisi yang dibutuhkan untuk membebaskan para sandera serta mengalahkan Hamas,” ujarnya.

Sejumlah warga setempat mengaku sebagian besar Kota Gaza telah luluh lantak akibat pengeboman berulang selama dua tahun terakhir. “Kami bisa mendengar jeritan mereka,” kata salah seorang warga, Ahmed Ghazal, kepada awak media.

Serangan darat ini berlangsung setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merilis hasil penyelidikan yang menuduh Israel melakukan genosida di Palestina. Laporan itu juga menuding Perdana Menteri Benjamin Netanyahu serta pejabat tinggi Israel lainnya telah melakukan penghasutan.

Sementara itu, Marco Rubio dalam kunjungannya ke Yerusalem sehari sebelumnya menegaskan komitmen AS untuk terus mendukung Israel. Ia juga menemui keluarga sandera yang masih ditahan di Gaza. “Jika tidak ada sandera dan warga sipil yang menjadi penghalang, perang ini sudah berakhir sejak satu setengah tahun lalu,” ucapnya di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv, sebelum kembali ke AS.

(red.FR)

Posting Komentar

0 Komentar