JAKARTA, gemahnews.web.id– Kebakaran hebat melanda kawasan permukiman padat di Jalan J RT 06/RW 10, Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, pada Kamis dini hari (19/6/2025). Musibah ini menyebabkan tujuh rumah hangus terbakar dan satu orang meninggal dunia.
Korban berinisial APW (24), seorang perempuan muda yang baru lulus sekolah dan tengah mencari pekerjaan. Ia diketahui tinggal bersama tantenya dan meninggal karena terjebak di dalam rumah saat api membesar.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan menjelaskan bahwa peristiwa terjadi pukul 02.05 WIB dan berhasil dipadamkan pukul 04.45 WIB. Sebanyak 20 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian.
“Objek terdampak tujuh rumah tinggal, 11 KK dengan total 30 jiwa. Korban perempuan usia 25 tahun meninggal dunia, jenazah telah dibawa ke RSCM,” ujar petugas Gulkarmat.
Diduga Akibat Lilin Saat Listrik Padam
Kebakaran diduga disebabkan oleh lilin yang dinyalakan saat wilayah tersebut mengalami pemadaman listrik sekitar pukul 00.00 WIB selama kurang lebih 15 menit.
Menurut penuturan tetangga korban, Sulaiman, sempat terdengar teriakan korban meminta tolong sebelum akhirnya api membesar dan salah satu sepeda motor di dalam rumah meledak.
“Dia sempat teriak mau turun, tapi karena asap dan api sudah besar ditambah motor meledak, korban tidak bisa menyelamatkan diri,” kata Sulaiman.
Bangunan rumah yang terbuat dari kayu atau semi permanen membuat api cepat menjalar ke rumah-rumah lainnya. Warga sempat berusaha memadamkan api dengan APAR (alat pemadam api ringan), namun tidak berhasil karena api sudah telanjur membesar.
Kisah Pilu Sang Ibu
Ibunda korban, Nurjanah, tak kuasa menahan tangis saat melihat kantong plastik berisi bagian tubuh anaknya yang hangus terbakar. Ia memeluknya erat sambil mengenang momen terakhir bersama anak perempuannya.
“Katanya ini bagian kakinya. Terakhir saya gendong anak saya, makanya saya mau gendong sekarang,” ujar Nurjanah sambil menangis.
Nurjanah mengatakan bahwa putrinya telah lama tinggal bersama tantenya, sementara ia sendiri tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian. Saat kebakaran terjadi, ia sedang beristirahat dan baru mengetahui peristiwa itu setelah terbangun.
Korban dikenal sebagai pribadi penyayang keluarga, sering mengantar keponakan dan saudaranya ke sekolah, serta tengah mencari pekerjaan setelah lulus sekolah.
Warga Mengungsi, Biaya Pemakaman Jadi Sorotan
Sebanyak 30 warga terdampak kini mengungsi di aula Mushola Mujahidin. Sementara itu, jenazah APW masih berada di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk keperluan autopsi.
Ketua RT 06 RW 10, Irmawati, menyebut bahwa pihak keluarga korban sempat diberitahu adanya biaya sekitar Rp 4 juta untuk pengurusan jenazah. Ia telah melaporkan hal ini ke pihak kelurahan agar mendapat keringanan, mengingat kejadian ini merupakan musibah kebakaran.
“Kami harap ada bantuan agar jenazah bisa dimakamkan secara layak,” kata Irmawati.
Dinas terkait diharapkan segera turun tangan untuk memberikan bantuan darurat, baik untuk pemakaman korban maupun penanganan pengungsi yang kehilangan tempat tinggal. (red:a)
0 Komentar